Tigainvestor menyatakan minatnya untuk mengembangkan kawasan industri di sekitar ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 kilometer. PT Jasa Raharja santuni keluarga korban KM Cahaya Arafah. Palimanan,
› Nusantara›Cirebon, ”Karpet Merah” untuk ... Cirebon timur meggeliat menjadi pusat ekonomi baru. Namun, permasalahan RTRW harus dibenahi agar peruntukannya bisa memberi hasil maksimal untuk semua kalangan. Oleh ABDULLAH FIKRI ASHRI 8 menit baca KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO TOKBuruh pabrik tekstil di kawasan Ciledug, Cirebon, Jawa Barat, antre memesan makan saat istirahat siang, Jumat 31/3/2023. Di wilayah Cirebon mulai bermunculan pabrik-pabrik tekstil dan garmen baru yang merupakan pindahan dari wilayah Karawang dan Tangerang. Masih murahnya UMR di Cirebon menjadi salah satu daya tarik pengusaha untuk mendirikan pabrik di kawasan timur Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berganti rupa. Lahan pertanian beberapa tahun silam kini menjelma pabrik tekstil dan sepatu, minimarket, hingga perumahan. Perubahan ini membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Namun, masih ada potensi masalah tata Lebaran terakhir, Ryan Sulaiman 33 tidak lagi harus mudik sekali setahun dari Jakarta ke kampungnya di Desa Ciledug Kulon, Kecamatan Ciledug, Cirebon. Ia pun tak mesti naik sepeda motor sekitar lima jam, berteman panas terik dan debu jalan pantai utara. Sejak 2019, Ryan bisa pulang setiap hari. Waktu tempuh dari rumah ke tempat kerjanya di PT Kreasi Garment Cirebon KGC hanya sekitar 10 menit. Kehadiran pabrik tekstil berorientasi ekspor itu membuat dirinya dan warga setempat punya pilihan untuk tidak merantau.”Saya bisa lebih dekat dengan keluarga, enggak ngeluarin biaya kos, dan macet-macetan di Jakarta,” ujar bapak dua anak ini, Minggu 30/4/2023. Bahkan, istrinya yang juga warga setempat menjadi salah satu dari sekitar pekerja di pabrik Ryan mengadu nasib di Ibu Kota. Tamatan sekolah menengah atas ini menjadi karyawan di pabrik pembuatan kaleng minuman kemasan selama sepuluh ia sudah beberapa kali menerima surat peringatan SP. Dia akhirnya mengalami pemutusan hubungan kerja PHK.”SP Terakhir, saya enggak pakai kaus tangan. Jadi, jari saya kena ujung slit kaleng, berdarah,” ujarnya sambil menunjukkan garis bekas luka di jari manis tangan kanannya. Ia pun harus kehilangan pekerjaan dengan penghasilan maksimal Rp 10 juta per pulang ke desanya akhir 2018, sejumlah pabrik tekstil berdiri. Pemerintah desa mengabarkan lowongan kerja di pabrik pun melamar dan diterima bekerja. Namun, gajinya jauh lebih kecil dibandingkan saat di Jakarta, sekitar Rp 2 juta.”Enggak apa-apa, daripada nganggur. Pengeluaran di sini Cirebon juga tidak sebesar Jakarta. Saya sudah nyaman di sini. Belum tentu juga diterima lagi kerja di sana,” juga Kawasan Industri Dorong Investasi ke CirebonKOMPAS/TOTOK WIJAYANTOBuruh pabrik tekstil di kawasan Ciledug, Cirebon, Jawa Barat, keluar untuk memesan makan saat istirahat siang, Jumat 31/3/2023. Di Cirebon, misalnya, ia bisa makan dengan uang Rp sekali makan. Sementara di Jakarta, ongkos makan bisa dua kali tidak menyangka bisa kerja di kampungnya. Belasan tahun lalu, hanya ada sawah, lahan bawang merah, dan tanah kosong di kini, pabrik tekstil dan alas kaki menjamur. Setidaknya ada enam pabrik, termasuk PT KGC, yang berada di dekat Gerbang Tol Ciledug itu.”Bahkan, nanti ada perusahaan sepatu dari Subang Jabar yang pindah ke sini. Itu bisa pekerja,” berbagai pabrik ini turut menumbuhkan minimarket dan perumahan serta indekos di sekitarnya. Warga setempat pun membuka hanya warga di sekitar pabrik, sejumlah warga dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang berbatasan dengan Cirebon, juga meraup manfaat dari industri tekstil dan turunannya. Fiki Fathullah, misalnya, setahun terakhir bekerja di PT Long Rich Indonesia LRI, pabrik Kecamatan Losari, Brebes, ini sebelumnya bekerja pada perusahaan otomotif di Purwakarta, Jabar, serta sebuah pabrik sepatu di Brebes. Ia memilih pindah ke PT LRI karena UMK di Cirebon Rp 2,4 juta per bulan, lebih tinggi dari Brebes dengan Rp 2 juta per bulan.”Dengan adanya industri di Cirebon, banyak juga orang sini Brebes yang enggak mau merantau lagi karena dekat dengan keluarga,” ujar pria berusia sekitar 30 tahun ini. Meskipun gajinya tidak sebesar saat di Purwakarta, setidaknya ia tidak mesti mengeluarkan uang indekos dan WIJAYANTO TOKBuruh pabrik tekstil di kawasan Ciledug, Cirebon, Jawa Barat, antre memesan makan saat istirahat siang, Jumat 31/3/2023. Fiki bahkan kini bisa kuliah di sebuah kampus di Brebes. ”Dulu, waktu di luar daerah, capek bolak-balik kuliah. Ini sudah mau selesai sarjana,” ujarnya hanya warga Cirebon dan sekitarnya, pekerja yang terkena PHK juga jadi ”penghuni” pabrik tekstil dan alas kaki di Cirebon. Nuryayani, misalnya, pada 2018 mengalami PHK di PT Dean Shoes, pabrik sepatu di Karawang. Ia lalu pindah ke Tangerang lalu murahKetika PT Long Rich berdiri di Cirebon tahun 2021, ia dipanggil atasannya. Banyak rekannya menolak karena UMK Cirebon jauh lebih rendah daripada Karawang. ”Akhirnya, saya pindah. Waktu itu, karyawannya baru 200 orang. Sekarang, sudah sampai orang,” kata warga Bekasi dia, tempat kerja barunya lebih stabil meskipun ada isu resesi global. ”Di sini belum ada PHK. Bisa jadi karena upah di sini lebih rendah. Contohnya, di Karawang, pabrik punya pekerja. Dengan dana yang sama, di Cirebon bisa mempekerjakan orang,” yang lebih murah dua kali lipat dibandingkan Karawang, Bekasi, atau Jakarta membuat Cirebon menjadi incaran pelaku industri tekstil dan alas kaki. Apalagi, saat relokasi pabrik terjadi lima tahun terakhir ke wilayah Majalengka, Cirebon, dan sejumlah daerah di Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Jabar mencatat, selama 2017 hingga pertengahan 2022, realisasi investasi industri tekstil di Cirebon mencapai Rp 394 miliar. Sebelum 2017, tidak tercatat realisasi penanaman modal dalam negeri PMDN di industri kurun waktu itu, tercatat 112 proyek terkait industri tekstil di Cirebon, baik yang PMDN maupun penanaman modal asing. Dari proyek itu, terdata penyerapan tenaga kerja hampir jumlah realisasi investasi industri kulit dan alas kaki di Cirebon pada 2017-2022 mencapai Rp 275 miliar dengan serapan tenaga kerja 122 orang. Kepala DPMPTST Kabupaten Cirebon Dede Sudiono memperkirakan, kehadiran industri tekstil dan alas kaki di Cirebon menyerap ribuan hingga belasan ribu HELABUMIPekerja beraktivitas di salah satu industri manufaktur di Desa Wadas, Kecamatan Tegal, Cirebon, Jawa Barat, Rabu 25/4/2018. Memasuki era Industri pembenahan kapasitas pekerja akan meningkatkan daya saing dan produktivitas industri, terutama pada sektor dia, pabrik tekstil dan alas kaki merupakan industri padat karya yang membutuhkan banyak orang. ”Kami menginginkan investasi padat karya untuk tenaga kerja. Tentu butuh investasi padat modal dan teknologi, tetapi komposisinya tidak sebanyak padat karya,” mengatakan, industri tersebut penting untuk menekan angka pengangguran di Cirebon. Pada 2022, tingkat pengangguran terbuka di Cirebon tercatat 8,1 persen atau sebanyak orang dari angkatan kerja sekitar 1 juta orang. Angka tersebut menurun dibandingkan tingkat pengangguran pada 2021, yakni 10,4 sebabnya, pihaknya membuka lebar pintu untuk investor di bidang tekstil dan alas kaki di Cirebon. Bahkan, pemda menyiapkan ”karpet merah” kawasan industri seluas hektar di Cirebon bagian timur, seperti Kecamatan Ciledug, Losari, dan lahan itu akan tercantum dalam peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon 2023-2043 yang saat ini masih tahap revisi. Selain lahan, aksesibilitas lima pintu tol di Cirebon juga menjadi daya tarik bagi investor.”Kenapa Cirebon bagian timur? Ini untuk pemerataan. Selama ini, industri banyak di bagian barat. Sekarang, kita dorong ke timur,” ini, terdapat lima pintu tol di Cirebon. Dua di antaranya berada di timur, yakni Gerbang Tol Kanci dan GT FIKRI ASHRISejumlah kendaraan melintasi Rest Area 207 A Jalan Tol Palimanan-Kanci, Cirebon, Jawa Barat, Kamis 28/4/2022. Pengelola tol dan kepolisian kembali menerapkan sistem buka tutup area istirahat untuk mengurai Cirebon juga masuk dalam kawasan Rebana yang tengah dikembangkan pemerintah pusat. Rebana meliputi tujuh daerah di pesisir utara Jabar yang terdiri dari Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan, dan Kota Daerah Kabupaten Cirebon Hilmy Rivai memastikan lahan hektar di wilayah timur dapat dimanfaatkan investor. Pihaknya sedang mengkaji revisi RTRW itu dengan Pemerintah Provinsi Jabar. Regulasi itu juga akan dibahas dengan Kementerian Pertanian serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan mengeklaim, kawasan industri tidak mengganggu lahan pertanian. Sebab, pemkab akan menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan LP2B. ”Walaupun lahan pertaniannya LP2B nanti sekitar hektar dari total hektar, itu lahan produktif. Kalau tidak produktif, untuk industri,” demikian, potret tergerusnya lahan pertanian sudah tampak. Pada 2021, misalnya, Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon mencatat, luas panen bawang merah di Ciledug, salah satu kawasan di Cirebon timur, hanya 18 hektar. Padahal, pada 2016, lahan bawang yang panen mencapai 245 DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi mengatakan, pembangunan kawasan industri di bagian timur Cirebon harus lebih tertata dan teratur. Penataan itu antara lain adanya akses tol hingga zonasi antara hunian atau permukiman dengan kawasan pabrik.”Tata ruang ini jadi pilot dari semua sektor pembangunan. Perencanaan tata ruang kan 20 tahun ke depan. RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah hanya lima tahun,” ujarnya. Itu sebabnya, perumusan RTRW harus mempertimbangkan berbagai dia, pembangunan kawasan industri tanpa penataan yang jelas dapat menimbulkan masalah, seperti kemacetan hingga banjir. Luthfi pun mewanti-wanti agar pemda patuh pada aturan RTRW kelak agar tidak ada tumpang tindih antara hunian dan FIKRI ASHRIPetani memikul bawang merah di Desa Bojongnegara, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa 16/1. Seiring masa panen bawang merah di Cirebon, harga komoditas itu menyentuh Rp per kilogram. Padahal, harga acuan pembelian di tingkat petani seharusnya Rp per itu mulai tampak. Setiap hari kerja pada pagi dan sore di Jalan Ciledug-Pabedilan, misalnya, terjadi kemacetan. Saat itu, buruh pabrik datang dan pulang dari bekerja. Terlebih lagi, jalan di depan PT KGC belum sepenuhnya mulus.”Jalan depan pabrik itu baru juga diperbaiki seminggu sudah bolong-bolong lagi,” ujar Ryan. Padahal, jalan itu akses utama warga menuju Brebes dan Jalan Tol Kanci-Pejagan. Ia berharap, infrastruktur, seperti jalan, untuk kawasan industri tetap juga menyoroti kepastian warga bekerja di pabrik. ”Setelah ada Undang-Undang Cipta Kerja No 6/2023, tidak jelas kapan kami diangkat jadi karyawan tetap. Saya sudah lima tahun jadi pekerja PKWT perjanjian kerja waktu tertentu,” selain kepastian, status karyawan tetap bisa meningkatkan kesejahteraan buruh pabrik, seperti Ryan. Jangan sampai, kawasan industri yang menjadi ”karpet merah” untuk investor justru membuat warga setempat juga Investasi di Kabupaten Cirebon Anjlok, Tingkat Pengangguran Justru Menurun EditorCORNELIUS HELMY HERLAMBANG
PeresmianPabrik PT LSAG Cable Indonesia di Karawang. (Ega/pojoksatu) POJOKJABAR.com, KARAWANG – PT LSAG Cable Indonesia meresmikan pabrik pertama di Indonesia berlokasi di kawasan industri Artha Industrial Hills Karawang, seluas 64.000 m2. “Pembangunan pabrik itu dimulai pada September 2020. Hari ini pabrik itu telah diresmikan
DEPOK - Universitas Indonesia UI menjalin kerja sama dengan PT Kawasan Industri Kendal mengembangkan produk inovasi, yang dihasilkan industri besar berorientasi ekspor di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Kendal, Jawa Tengah. "Kolaborasi antara UI dan para pelaku industri di Kawasan Industri Kendal dapat semakin terbuka," kata Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Nurtami, PhD, di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Jumat 7/6/2023. Kerja sama ini memungkinkan UI melakukan penelitian untuk lokalisasi produk yang sebelumnya diimpor substitusi impor dan penelitian pengembangan untuk produk baru yang akan diekspor. UI membantu pengembangan KEK Kendal yang saat ini memiliki banyak tenant Perusahaan Modal Asing PMA dengan lebih dari 80 ribu tenaga kerja. Menurut dia, sebagaimana amanat yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, universitas harus bekerja sama dengan industri. Riset-riset yang dikerjakan oleh akademisi harus sampai pada tahap hilir atau tahap produksi dengan mitra industri. "Dengan hadirnya tim Kawasan Industri Kendal ini akan menjadi awal kerja sama UI dengan KEK Kendal. Semoga kolaborasi ini bisa terus berkembang, terutama untuk beberapa kekuatan UI di bidang kesehatan, rekayasa keteknikan, dan farmasi," katanya. "Kami juga akan bekerja sama dengan teman-teman dari rumpun ilmu sosial-humaniora untuk kajian pasarnya. Jadi, yang akan terlibat banyak, mulai dari pelaku inovasi hingga tim yang mengadvokasi masalah lingkungan dan pasar," tambah Nurtami. Kolaborasi UI dan PT Kawasan Industri Kendal juga diharapkan dapat meningkatkan skill para inventor. Keterbatasan kekuatan laboratorium di universitas sering menjadi kendala untuk pengembangan inovasi. Oleh karena itu, dengan menggandeng mitra industri, para inventor dapat menghasilkan produk-produk yang lebih digemari oleh pasar dan mampu memperluas ekosistem inovasi, baik dengan mitra nasional maupun internasional. Selain meningkatkan hasil produk inovasi, kerja sama ini juga ditujukan untuk mengurai hambatan yang menjadi kendala dalam pengembangan industri di KEK Kendal, terutama yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia SDM. Presiden Direktur PT Kawasan Industri Kendal, Stanley Ang Meng Fatt berharap sinergi ini dapat mengubah pandangan orang asing terhadap Indonesia sehingga Indonesia tidak lagi dikenal sebagai negara yang menyediakan tenaga kerja murah, tetapi negara dengan kualitas SDM unggul. Kolaborasi UI dengan para pelaku usaha di Kawasan Industri Kendal akan menjadi peluang besar. Belajar dari pengalaman kami di China, pada tahun 1992 kami yang kesulitan memperoleh supply chain, akhirnya mendirikan pabrik di sebuah desa dan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mendidik warganya agar memiliki skill yang dibutuhkan."Desa tersebut akhirnya berkembang menjadi daerah pemasok bahan-bahan produksi. Kami ingin menerapkan hal itu di Indonesia. Bersama UI dan Pemkab, kita bisa bersama membangun dan memberikan edukasi sehingga pelaku industri tidak sekadar memproduksi barang, tetapi juga bisa mengembangkan usahanya lebih jauh lagi," kata Stanley. Kerja sama yang dikembangkan UI bersama Kawasan Industri Kendal nantinya dapat berbentuk dua hal, yaitu kerja sama pengembangan dan kerja sama lisensi. UI akan menyediakan ide, teknologi, SDM, serta laboratorium. Sementara itu, calon mitra akan menyajikan data kebutuhan pasar, spesifikasi, hingga pengembangan atau ini, dari seluruh produk inovasi yang dihasilkan, UI unggul di bidang kesehatan, rekayasa keteknikan, energi, transportasi, dan pangan. Hal ini sejalan dengan enam bidang industri yang dikembangkan di Kawasan Industri Kendal, yaitu makanan, furnitur, fesyen, otomotif, elektronik, serta logistik dan pengemasan. sumber AntaraBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
GanjarPranowo berharap jaringan pipa gas Cisem segera terwujud sehingga perekonomian di Jawa Tengah ini akan semakin tumbuh. Ia berharap PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang tender pembangunan transmisi gas bumi Cirebon-Semarang untuk segera melanjutkan pembangunan konstruksi di pertengahan September 2020.
Wilayah Losari masih menjadi magnet untuk investor masuk ke Kabupaten Cirebon. Setelah beberapa tahun lalu dilirik PT Kings Property Indonesia KPI dan kemudian bermasalah, bahkan masuk bidikan KPK, kini kawasan di wilayah timur Cirebon itu dilirik PT Kawasan Industri Cirebon KIC. ================= PT KIC mengincar lahan seluas hektare di Losari dan sekitarnya untuk disulap menjadi kawasan industri dan kota mandiri. Konsepnya memang terdengar tidak jauh berbeda dengan konsep kawasan yang ditawarkan PT Kings Property. Di mana nantinya di dalam kawasan itu akan ada industry manufacture, hunian, wisata, rumah sakit, power plane, dan beberapa sumber menyebutkan, PT KIC tidak punya hubungan apapun dengan PT Kings Property Indonesia. Keduanya adalah entitas yang berbeda dan tidak punya kaitan. Yang membuat keduanya sama adalah lokasi kawasannya saja yang berada di wilayah Kecamatan Losari dan yang jadi ganjalan, mayoritas pemilik lahan yang ada di Kecamatan Losari sebagian besar sudah menerima down payment DP untuk pembebasan lahan dari PT Kings Property Indonesia, sebagian kecil lainnya bahkan sudah lunas. Artinya, jika PT KIC serius berinvestasi, maka harus ada penyelesaian terkait persoalan itu. Pasalnya, antara warga pemilik lahan dengan PT Kings Property Indonesia sudah terjadi serah terima uang muka yang rupanya tidak diikat dengan perjanjian perikatan jual beli PPJB.Ekplorasi besar-besaran di wilayah Losari dan sekitarnya yang mayoritas merupakan wilayah pesisir itu secara tak langsung juga akan menghilangkan ribuan hektare tambak ikan, udang, bahkan garam yang ada di wilayah tersebut. Hal inilah yang dulu membuat ekspansi PT Kings Property Indonesia terhambat karena saat itu terkendala, di mana tidak dikeluarkannya rekomendasi alih fungsi lahan tambak dari Dinas Kelautan dan ini juga yang kemudian menjadi salah satu penyebab Bupati Cirebon saat itu Sunjaya Purwadisastra terbelit kasus suap dari investor saat itu yakni PT Kings Property Indonesia. Tapi situasi rupanya sudah berubah. Pemkab sendiri nampak antusias, masuknya PT KIC disebut bisa meningkatkan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di Kabupaten 1 2
PENYEBARANPENCEMAR UDARA DI KAWASAN INDUSTRI CILEGON (The Dispersion Air Polutant at Cilegon Insdustry Area) Yayat Ruhiat1, Ahmad Bey2, Imam Santosa2, Leopold O. Nelwan3 1 Mahasiswa Agroklimatologi Pascasarjana- IPB 2Dosen Departemen Geofisika dan Meteoorologi, FMIPA-IPB 3Dosen Fakulats Teknologi Pertanian- IPB ABSTRACT The
KAWASAN INDUSTRI BERKELANJUTAN DI JAWA TENGAH - INDONESIA Batang Industrial Park – BIP adalah sebuah proyek kawasan industri terbaru di Jawa Tengah yang dikembangkan oleh PT Intiland Development Tbk DILDIDX. Pengembangan Sampai kurang lebih 500 hektar, dikembangkan dalam 2 fase. Lokasi Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Akses Tol Trans Jawa, exit KM 348, Jalan Utama Pantura. Keunggulan Terletak di area perbukitan, suplai air bersih yang konsisten, bebas dari kemungkinan banjir, biaya tenaga kerja yang kompetitif untuk provinsi. BIP menawarkan nilai investasi yang optimal untuk pemilik usaha. Total Area Rencana Pengembangan Fase 2 Rencana Pengembangan KENAPA BIP BIP dirancang sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan menyediakan infrastruktur yang memadai guna memenuhi kebutuhan berbagai skala bisnis. KONEKSI YANG SALING TERHUBUNG UNTUK LOGISTIK DAN TRANSPORTASI 6 KM dari pintu Toll KM 348 Semarang-Batang Created by potrace written by Peter Selinger 2001-2019 22 KM dari Stasiun Pekalongan Created by potrace written by Peter Selinger 2001-2019 80 KM dari Bandara internasional Ahmad Yani, Semarang Created by potrace written by Peter Selinger 2001-2019 85 KM dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang Created by potrace written by Peter Selinger 2001-2019 200 KM dari Bandara Internasional Jawa Tengah Kertajati, Cirebon Created by potrace written by Peter Selinger 2001-2019 260 KM dari Pelabuhan Patimban, Subang Created by potrace written by Peter Selinger 2001-2019 Dekat dengan Area Komersial dan Fasilitas Kesehatan PERENCANAAN INFRASTRUKTUR YANG BAIK UNTUK KEMUDAHAN BISNIS BIP menyediakan pendukung kunci untuk infrastruktur, fasilitas dan servis guna memfasilitasi operasional usaha secara jangka panjang Kontak Kami Tinggalkan pesan atau pertanyaan anda disini. Tim kami akan segera merespon anda. Batang Industrial Park BIP - Kawasan Industri Berkelanjutan di Jawa Tengah Batang Industrial Park – BIP adalah sebuah kawasan industri yang menyediakan berbagai macam pilihan kavling lahan industri bagi pemilik bisnis dengan infrastruktur yang diperlukan untuk berjalannya operasional berbagai jenis industri. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di kawasan industri Batang Industrial Park – BIP bertujuan untuk menciptakan kawasan industri yang lebih baik, sehingga menciptakan lebih banyak sinergi antara faktor ekonomi, lingkungan, dan sosial suatu bisnis. Ini adalah konsep menguntungkan yang membawa manfaat jangka panjang bagi pemilik bisnis atau investor. Berbagai Jenis Infrastruktur Batang Industrial Park – BIP merupakan kawasan industri yang ideal di Jawa Tengah, Indonesia. BIP dilengkapi dengan berbagai jenis infrastruktur industri untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis industri manufaktur. Pemilik bisnis dan investor dapat memilih besaran kavling industri, bangunan pabrik siap pakai, gudang, dan ruang area komersial sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Kawasan Industri Batang berada di atas area perbukitan seluas 500 hektar dan dikembangkan dalam dua tahap. Saat ini, lahan industri tahap 1 287 hektar sudah siap jual, sedangkan tahap 2 213 hektar sedang dalam tahap pengembangan. Banyaknya pilihan di kawasan industri Batang – BIP ini cocok untuk mendukung segala jenis usaha dalam berbagai skala bisnis. Konektivitas tanpa Batas dari BIP ke Lokasi Strategis Batang Industrial Park – BIP menyadari pentingnya lokasi strategis untuk menciptakan konektivitas luas yang saling terhubung. Hal inilah yang melatarbelakangi pembangunan kawasan industri Batang – BIP di Batang, Jawa Tengah. Lokasi Batang Industrial Park – BIP yang strategis juga memungkinkan kemudahan transportasi untuk setiap jenis kebutuhan. Dengan jarak hanya 6 kilometer ke Jalan Tol Trans Jawa, BIP dekat dengan beberapa pusat transportasi dan logistik utama, antara lain Kota Semarang 85 km Kabupaten Kendal 75 km Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang 85 km Pelabuhan Patimban, Subang 260 km Stasiun Pekalongan 25 km Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 80 km Bandara Internasional Kertajati Cirebon 160 km Lokasi Kawasan industri Batang – BIP yang strategis memungkinkan pemilik bisnis untuk menerima dan mengirimkan barang/produk dengan cepat, melalui darat, udara, dan air . Akses langsung ke berbagai jalur distribusi pasar domestik dan internasional dari kawasan industri Batang – BIP mendukung peluang yang lebih baik bagi suatu bisnis untuk berkembang. Lokasi strategis kawasan industri Batang – BIP ini juga didasarkan pada aspek lain. Beberapa aspek tersebut antara lain lingkungan sekeliling yang hijau, kualitas air yang sangat baik sebagai faktor penting dalam proses produksi, aman dari kemungkinan banjir, dan dekat dengan sumber bahan baku, serta produk dan jasa pendukung. BIP dirancang untuk memenuhi kebutuhan aspek operasional utama dari suatu bisnis sehingga mampu memfasilitasi produksi suatu bisnis dengan baik. Infrastruktur dan Fasilitas BIP memastikan pasokan utilitas, layanan, dan keamanan yang stabil untuk memfasilitasi bisnis sepanjang tahun, termasuk Pasokan listrik yang stabil untuk memastikan kemampuan produksi berjalan lancar tanpa gangguan. Komunikasi dan koneksi internet yang andal. Pasokan air yang konstan. Pengelolaan air limbah yang efektif, untuk menjaga lingkungan sekitar aman dari dampak negatif. Layanan keamanan 24/7, pemadam kebakaran, dan layanan klinik untuk pemilik bisnis yang berkantor dan pekerja yang bekerja disini Kantor pengajuan perizinan, bank – ATM, area F&B dan minimarket. Berbagai jenis fasilitas termasuk area rekreasi luar ruangan dan wisma. Batang Industrial Park – BIP adalah contoh yang baik dari kawasan industri berkelanjutan, dimana prinsip keberlanjutan diterapkan dalam desain dan operasional sehari-hari, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar serta membantu mendorong bisnis menuju kesuksesan.
Taekwangingin berinvestasi di sektor industri sepatu olahraga dengan nilai investasi sebesar US$ 550 juta. Adapun lokasi proyek tersebar di Sragen, Cirebon, dan Subang. 9. GS E&C . GS E&C berminat berinvestasi di sektor infrastruktur dan konstruksi Light Rail Transit (LRT) Bali dengan nilai investasi US$ 570 juta. 10. Samsung Electronics
CIREBON REGENCY Company information General information about PT. Kawasan Industri Cirebon Registered name PT. Kawasan Industri Cirebon Legal entity type Limited liability company Business number 974875 Registered address RUKO I-WS CITRALAND BLOK E/28 JALAN BOULEVARD UTAMA City CIREBON REGENCY Source Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. Note that the official phone number and address might be different from the operational ones. Product information Official company report of PT. Kawasan Industri Cirebon as provided by the Ministry of Law and Human Rights of Indonesia. Delivered in 1 working day Latest information from the government
. 214 467 313 428 142 2 391 192
pt kawasan industri cirebon